STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN

Minggu, September 06, 2020 ・0 comments

Salah satu materi biologi di kelas XI adalah jaringan. Jaringan merupakan asosiasi sel-sel yang memiliki struktur dan fungsi yang sama. Jaringan yang menyusun organisme bermacam-macam bergantung pada jenis sel yang menyusunnya. Ada jaringan yang disusun oleh sel-sel hewan, dan ada jaringan yang disusun oleh sel-sel tumbuhan. Kali ini kita akan membahas jaringan yang terdapat pada tumbuhan.

SEL TUMBUHAN

Jaringan tumbuhan tersusun atas sel-sel tumbuhan, yang berarti semuanya mengandung dinding sel dan vakuola sentral. Nah, sebelum membahas jaringan tumbuhan, maka ada bagusnya jika kita juga membahas sel tumbuhan. berikut struktur sel tumbuhan:

sumber: https://informazone.com

Nah, sel-sel seperti pada gambar di atas lah yang akan menyusun jaringan tumbuhan. Tapi, tidak semua organel akan ditemukan di setiap selnya, karena sel akan terspesialisasi bergantung pada jenis jaringan dan organ yang disusunnya. Contoh, daun akan memiliki sel dan jaringan yang mengandung banyak kloroplas karena akan menunjang fotosintesis.

MACAM JARINGAN TUMBUHAN

Jaringan tumbuhan terdiri atas 2 jenis, yaitu:

  1. Jaringan Embrionik. Jaringan ini merupakan jaringan muda dengan kemampuan membelah dan berdiferensiasi yang tinggi. Jaringan ini terdiri dari 1 macam, yaitu Jaringan Meristem.
  2. Jaringan Permanen. Jaringan ini disebut juga jaringan dewasa karena merupakan jaringan hasil perkembangan jaringan embrionik. Jaringan ini memiliki kemampuan membelah dan diferensiasi yang lebih rendah dari jaringan meristem. Jaringan Permanen terdiri dari 3 macam, yaitu Jaringan Dasar, Jaringan Epidermis, dan Jaringan Pengangkut.
Setiap organ tumbuhan terdiri oleh jaringan-jaringan tersebut. Setiap jaringan menunjang fungsi khusus sehingga dengan kerjasama antar jaringan, organ tumbuhan dapat beraktivitas dengna baik.

Jaringan Meristem

Jaringan Meristem merupakan jaringan dengan sifat utamnya adalah aktif membelah. Sel ini adalah aktor utama dalam pertumbuhan tumbuhan. Meristem merupakan sel muda yang memiliki kemapuan totipotensi yang tinggi. Totipotensi adalah kemampuan jaringan untuk berdiferensiasi menjadi jaringan lain. Setelah membelah, jaringan ini akan tumbuh membesar lalu berdiferensiasi menjadi jaringan permanen lainnya. Berdasarkan fungsinya, jaringan ini terdiri atas 2 jenis, yaitu:
  1. Meristem Primer. Meristem ini bertugas dalam memanjangkan akar dan batang. Meristem ini disebut juga Meristem Apikal karena letaknya yang berada di ujung akar dan ujung batang.
  2. Meristem Sekunder. Pada tumbuhan dikotil, membesar dan bercabangnya akar dan batang adalah hal yang umum dijumpai. Pembesaran dan percabangan batang utama merupakan hasil dari aktivitas kambium sebagai meristem sekunder. Oleh karena letaknya yang berada di sepanjang akar dan batang, meristem ini disebut juga Meristem Lateral.
Meristem Apikal juga berperan dalam gerakan ujung batang dan ujung akar seperti gerakan fototropisme pada ujung batang, dan gerakan hidrotropisme pada ujung akar. Berikut struktur Meristem Apikal:

gambar meristem apikal ujung batang / pucuk
Meristem Apikal Pucuk merupakan jaringan embrionik yang menjadi cikal bakal batang tumbuhan. Jaringan dasar, epidermis, pengangkut, serta daun merupakan hasil perkembangan dari meristem ini.

gambar meristem apikal ujung akar
Baik meristem apikal pucuk maupun ujung akar memiliki struktur yang sama. Struktur itu diawali oleh jaringan mersitem yang aktif membelah, kemudian tumbuh membesar, lalu berdiferensiasi sesua kebutuhan. Oleh karena itu, 3 tahapan perkembangan tumbuhan adalah membelah - membesar - modifikasi.

gambar meristem lateral / kambium
Batang dan akar dikotil sama-sama dibangun oleh kambium. Kambium akan membelah ke arah luar dan dalamnya membentuk jaringan pengangkut floem dan xilem. Keaktifan pembelahan kambium membuat batang tumbuhan dikotil dapat membesar, mengeras, dan bercabang. Gambar di atas adalah gambar diagram batang dikotil yang telah dewasa, ditandai dengan digantinya epidermis oleh gabus.

Jaringan Dasar

Jaringan Dasar adalah jaringan yang mengisi ruang di dalam organ tumbuhan. Fungsi utamanya adalah untuk mengisi, menyokong, dan menguatkan organ, serta menyimpan berbagai macam cadangan makanan seperti karbohidrat dan zat kayu.

Jaringan dasar terdiri dari 3 jaringan, yaitu:
  1. Parenkim. Jaringan Parenkim adalah jaringan dasar yang utama. Jaringan ini disusun oleh sel-sel yang besar, berdinding tipis, berorganel lengkap, serta memiliki kemampuan totipotensi yang tinggi. Vakuola selnya berukuran sedang, dan akan membesar seiring bertambahnya usia sel. Dengan kelengkapan yang dimilikinya, jaringan parenkim menjadi tempat utama metabolisme yang dilakukan tumbuhan. Parenkim terdiri atas banyak jenis bergantung pada organ yang dijalankannya.
  2. Kolenkim. Kolenkim adalah salah satu jaringan dasar yang bertugas utama menyokong organ-organ muda seperti daun muda, akar dan batang muda. Kolenkim memiliki sel yang besar dengan dinding yang mengalami penebalan pada bagian sudutnya. Selnya menyimpan zat pektin sehingga memiliki tekstur yang kuat namun elastis.
  3. Sklerenkim. Sklerenkim memiliki tugas utama menyokong organ dewasa yang mulai menjukkan penuaan. Jaringan ini memiliki sel yang kecil karena tertekan oleh penebalan dinding sel yang merata ke arah dalam. Sehingga tak jarang sel sklerenkim ini mati. Selnya menyimpan zat kayu berupa lignin sehingga cukup keras. Sklerenkim ada 2 tipe, yaitu tipe serabut, dan tipe sklereid.
Jaringan Dasar tersebar diseluruh organ tumbuhan misalnya korteks, empulur, dan mesofil daun, namun komposisinya berbeda di tiap-tiap organ sesuai kebutuhan. Misalnya, pada daun, maka jaringan parenkim akan lebih banyak dibanding jaringan dasar lainnya.

gambar macam-macam jaringan parenkim
Setiap jenis parenkim memiliki spesialisasi bentuk bergantung pada fungsi dan lokasinya berada. Misalnya, klorenkim adalah parenkim yang memiliki kloroplas dan difungsikan untuk berfotosintesis. Aerenkim adalah parenkim pada batang atau akar napas, fungsinya membentuk rongga udara untuk menyimpan oksigen.

gambar jaringan kolenkim, serabut sklerenkim, dan sklereid
Kolenkim sebagai penyokong muda yang kokoh dan elastis memiliki sel yang masih hidup, mampu membelah dan berdiferensiasi yang rendah. Sel kolenkim juga mampu memanfaatkan bahan cadangan pektin untuk aktivitasnya. Berbeda dengan sklerenkim yang umumnya telah mati karena penebalan dinding sel yang masif dan penyimpanan zat kayu lignin yang banyak. Sel sklerenkim mengeras seperti batu dan menjadi penyokong yang amat kokoh dan keras. Sklerenkim dapat dijumpai pada daging buah, batok dan sabut kelapa, sekat bambu, dll.

Jaringan Epidermis

Setiap organ ditutup oleh lapisan jaringan pelindung yang rapat, kokoh, selektif, dan responsif terhadap rangsang. Jaringan seperti itu pada tumbuhan disebut dengan Jaringan Epidermis. Jaringan ini terletak di permukaan terluar dari suatu organ. Jaringan ini sangat rapat dan tidak terdapat ruang antar sel. Vakuolanya besar, dan selnya hidup. Fungsi utamanya adalah melindungi bagian dalam organ, menanggapi rangsang dari lingkungan, serta mengatur lalu lintas zat masuk dan keluar sistem tumbuhan.

Jaringan epidermis memiliki kemampuan regenerasi yang baik, serta mampu memodifikasi tampilannya menjadi struktur khusus, yaitu:

  1. Rambut Akar. Rambut akar adalah modifikasi epidermis pada cabang akar yang halus dan sensitif terhadap air. Fungsinya sebagai alat penyerapan air dan unsur hara dari tanah.
  2. Trikoma. Trikoma adalah tonjolan epidermis pada batang dan daun yang berguna untuk memberikan gangguan pada predator sehingga melindungi mereka dari pemangsaan.
  3. Stomata. Stomata merupakan celah daun yang terbentuk oleh himpitan 2 sel penjaga. Sel penjaga adalah modifikasi dari sel epidermis dengan kemampuan untuk berfotosintesis. umumnya, stomata ditemukan di permukaan bawah daun.
Pada batang dan akar yang sudah tua, epidermis akan mengelupas dan fungsinya digantikan oleh jaringan gabus yang lebih keras dan tebal.

gambar letak epidermis pada akar, batang, dan daun
modifikasi epidermis. stomata, trikoma, dan rambut akar

Jaringan Pengangkut

Hal yang menarik dari tumbuhan adalah daun yang berada di ujung atas tumbuhan dapat memperoleh asupan air dan hara dari akar, dan pun sebaliknya akar dapat memperoleh nutrisi dari daun. Jaringan Pengangkut adalah aktor dibalik semua itu. Melalui jaringan ini, air, unsur hara, dan nutrisi dapat didistribusikan dari tempat asalnya ke seluruh bagian tumbuhan, kapanpun, di manapun.

Xilem dan Floem adalah jaringan pengangkut utama pada tumbuhan. Kedua jaringan ini merupakan Jaringan Permanen Kompleks karena disusun oleh sel-sel yang berbeda dalam ukuran, struktur, dan bentuk.

Xilem

Xilem adalah jaringan pengangkut yang besar dan kuat, di bagian lumennya tersimpan zat lignin. Oleh karena itu pembuluh xilem disebut dengan pembuluh kayu. Xilem berperan dalam pengangkutan air dan unsur hara yang terlarut di dalam air, dari akar ke seluruh bagian tumbuhan termasuk ke akar-akar lainnya. Xilem tersusun atas 4 jenis sel, yaitu:
  1. Trakeid. Trakeid adalah xilem yang kecil, berujung lancip tertutup, berdinding tebal dan berlubang, serta memiliki sel yang masih hidup. Fungsinya selain mengangkut air secara vertikal, juga membagi air ke sesama xilem di sebelahnya melalui lubang pada dindingnya.
  2. Trakea. Trakea adalah pembuluh xilem yang besar, terhubung oleh lubang preforasi yang besar dengan trakea di atas dan di bawahnya. Umumnya selnya telah mati. Fungsi utamanya adalah mengangkut air secara aliran massa dalam jumlah yang besar.
  3. Serabut Xilem. Serabut xilem adalah pembuluh serupa trakeid yang lebih halus.
  4. Parenkim Xilem. Parenkim xilem adalah tempat penyimpan cadangan makanan dan berguna untuk menghasilkan energi bagi xilem.
Floem

Floem adalah jaringan pengangkut yang berukuran sedang, berdinding tipis, dan banyak lubang pada bagian ujung pembuluhnya. Lubang tersebut seperti saringan, sehingga pembuluh floem disebut juga pembuluh tapis. Floem umumnya memiliki sel yang masih hidup dan banyak terlibat dalam transpor aktif nutrisi dari daun ke bagian tumbuhan lainnya terutama batang dan akar.

Pembuluh tapis didampingi oleh jaringan pengiring yang lebih besar dan memiliki plasma yang pekat. Jaringan pengiring ini berperan dalam membantu pembuluh tapis melakukan trasnpor dengan menyediakan energi.

gambar jaringan xilem dan floem
Jaringan Pengangkut tidak selalu dapat menjangkau jaringan tumbuhan lainnya, oleh karena itu, transpor zat pada jaringan yang tidak terjangkau pembuluh dilakukan dengan transpor plasma melalui plasmodesma dinding selnya.

Demikianlah materi Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan yang kita pelajari di kelas XI SMA. Materi selanjutnya yang merupakan kelanjutan dari materi ini adalah Struktur dan Fungsi Organ Tumbuhan, mulai dari akar, batang, daun, bunga, buah, dan biji.

Posting Komentar

If you can't commemt, try using Chrome instead.