FERTILISASI PADA KATAK

Minggu, Juni 28, 2015 ・0 comments

Fertilisasi pada katak terjadi secara eksternal, artinya sel sperma katak jantan melebur dengan sel telur katak betina terjadi di luar saluran reproduksi betina, yaitu di dalam medium air.

Katak melakukan perkawinan dengan mengeluarkan sel telur yang banyak dan sel sperma yang banyak pula. Hal ini dilakukan karena kemungkinan banyaknya kegagalan akibat gangguaan sangat besar.

Jika demikian, apakah sel telur akan mungkin dibuahi oleh lebih dari satu sel sperma? Jika dilihat dari medium air, akan banyak sekali hewan yang melakukan pemijahan di air, seperti ikan, yang mungkin saja melakukan perkawinan pada saat yang bersamaan dengan katak, dan mungkin saja sel telur dan sel sperma dari masing-masing ikan dan katak bertemu. Tapi apakah mungkin sel sperma katak membuahi sel telur ikan atau sel sperma ikan membuahi sel telur katak? Untuk menjawabnya silakan perhatikan proses fertilisasi pada katak berikut ini:


  1. Sel telur dikeluarkan oleh katak betina ke dalam air, disusul oleh sel sperma yang dikeluarkan katak jantan.

  2. Sel seperma bergerak dalam air mencari sel telur. Lapisan gel yang khas pada sel telur hewan air akan menstimulasi sel sperma bergerak ke arahnya, seperti hubungan magnet.

  3. Sel sperma menemukan sel telur, dan begitu melakukan kontak dengan lapisan gel sel telur, sel sperma mengurai membran akrosomnya, membuka jalan bagi akrosom (semacam enzim hidrolitik). Akrosom akan mengurai lapisan gel ini sehingga membuka jalan ke membran vitelin yang ada di sebelah dalam. Tahap ini disebut reaksi akrosomal. Akrosom bersifat spesifik spesies, artinya hanya dapat bekerja atau membuka lapisan gel spesiesnya saja, sehingga jika sel sperma katak bertemu dengan sel telur spesies lain, misal ikan, maka akrosomnya tidak akan bisa mebuka lapisan gel sel telur ikan, begitu juga akrosom sel sperma ikan tidak akan bisa mebuka lapisan gel sel telur katak.

  4. Setelah lapisan gel terbuka dan sel sperma menerobos ke bagian yang lebih dalam, membran vitelin menjadi "pagar yang berkunci" bagi sel sperma. Reseptor protein khusus spesies ada di sepanjang vitelin, yang mengenali hanya protein dari mikrotubula sel sperma spesiaenya saja. Sel sperma akan menjulurkan mikrotubulanya (juluran sitoplasma) untuk berikatan dengan reseptor pada vitelin sel telur. Nampaknya akrosom juga merusak lapisan vitelin sehingga vitelin terbuka.

  5. Vitelin terbuka, dan kepala sel sperma kini kontak langsung dengan membran sel telur. Kontak ini mengawali fusi membran keduanya. Fusi membran sel sperma dan sel telur memicu reaksi listrik mulai dari tempat fusi ke seluruh bagian sel telur, semacam depolarisasi membran, selama 1 hingga 3 detik, mencegah lebih dari satu sel sperma yang masuk ke dalam sel telur (polispermia). Peristiwa ini disebut pemblokiran cepat terhadap polispermia.

  6. Fusi sel juga memicu reaksi kortikal di sepanjang membran sel telur. Mula-mula garnula kortikal di bawah membran sel telur yang melepaskan isinya (berupa enzim) ke ruang perivitelin, memicu masuknya air ke ruangan itu. Sehingga ruang perivitelin menjadi tebal dan keras yang disebut membran fertilisasi. Hal ini mencegah polispermia, namun dalam tempo yang lambat, sehingga disebut pemblokiran lambat terhadap polispermia.

  7. Nukleus sel sperma masuk menemui nukleus sel telur, sementara bagian lain dari sel sperma dilepaskan di luar dan tidak ikut masuk ke sitoplasma sel telur. Peleburan nukleus keduanya terjadi 20 menit setelah fusi sel, terbentuklah zigot yang diploid.

  8. Pembelahan pertama terjadi setelah fusi nukleus, diawali dengan replikasi DNA.

Kesimpulannya, fertilisasi pada katak terjadi secara eksternal, reaksi akrosomal mencegah sel sperma spesies lain masuk ke sel telur katak, dan reaksi listirk dan reaksi kortikal mencegah lebih dari satu sel sperma yang masuk ke dalam sel telur (polispermia). Hasil akhir dari fertilisasi adalah zigot yang diploid, sehingga dapat disimpulkan bahwa fertilisasi adalah fusi sel gamet untuk menghasilkan zigot. Demikianlah tahapan fertilisasi pada katak semoga dapat dipahami.

Posting Komentar

If you can't commemt, try using Chrome instead.