STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN HEWAN BAGIAN 2
Senin, Oktober 12, 2020 ・0 comments ・Topic: interneuron jantung jaringan hewan konektor lurik mielin motorik otak otot polos rangka saraf sensorik sumsum tulang belakang
JARINGAN OTOT DAN JARINGAN SARAF
Kita lanjut ke Materi Jaringan Hewan Bagian 2. Setelah sebelumnya kita mempelajari tentang jaringan epitel dan jaringan ikat pada artikel Jaringan Hewan Bagian 1, kali ini kita melanjutkan pembahasan pada Jaringan Otot dan Jaringan Saraf.
Manusia sebagai makhluk hidup dengan kompleksitas tubuh yang paling tinggi akan selalu menarik untuk dibahas. Mulai dari asal muasalnya, proses penciptaannya, hingga bagaimana manusia dapat beraktivitas. Mengapa seseorang dapat menghindari sebuah bola yang meluncur ke arahnya, atau seorang penjaga gawang yang justru dengan cepat menepis setiap bola yang datang mengarah ke gawangnya. Apa yang membuat hal itu terjadi? Sangat rumit untuk dijelaskan, namun sederhananya karena ada dua jenis jaringan yang berperan krusial, yaitu Otot dan Saraf.
Otot sebagai penggerak utama tubuh manusia berperan dalam menarik atau mendorong tulang-tulang pada rangka tubuh manusia begitu mendapat perintah dari saraf yang sebelumnya telah mendefinisikan gerakan semacam apa yang diinginkan. Kerja sama kedua jaringan ini sangat luar biasa dampaknya bagi manusia.
Jaringan Otot
Otot adalah jaringan yang terspesialisasi untuk menjalankan fungsi pergerakan di dalam tubuh. Otot memiliki bentuk berupa serat-serat memanjang yang terbungkus dalam sebuah berkas yang disebut serabut otot. Kedua ujung serabut otot menempel pada jaringan-jaringan lain. Setiap sel otot memiliki kemampuan untuk memendek sehingga menimbulkan tarikan yang besar yang disebut kontraksi. Sehingga jaringan yang berada di ujung-ujung otot akan bergerak.
Otot membutuhkan energi yang banyak agar dapat melakukan pergerakan semacam itu, sehingga sel otot memiliki cukup banyak mitokondria dan mampu menampung cadangan makanan yang disebut glikogen. Agar bisa menghasilkan gerakan, sel otot didukung oleh organel sitoskeleton dan protein kinesin.
Perangkat pergerakan sel otot terkemas dalam unit fungsional yang disebut sarkomer. Sarkomer merupakan rangkaian sitoskeleton ( miosin dan aktin ) yang saling terkait dan mampu menggunakan energi untuk melakukan kontraksi. Ketika kontraksi dilakukan, sarkomer akan menarik sel-sel otot ke pusatnya sehingga otot akan memendek. Berikut struktur sarkomer.
Dalam menjalankan fungsinya, Otot perlu untuk mendapatkan perintah dari saraf motorik. Jenis perintah ini ada yang didasarkan pada kesadaran dan ada yang secara autonom ( tidak sadar ). Hal ini mengklasifikasikan sel otot ke dalam 2 jenis, yaitu yang bekerja secara sadar dan secara tidak sadar. Namun pada umumnya, sel otot dikategorikan ke dalam 3 jenis berdasarkan struktur, fungsi, kesadaran, dan letak. berikut tabel klasifikasinya.
|
Otot Polos |
Otot Lurik / Rangka |
Otot Jantung |
Bentuk |
Gelendong, lancip di kedua ujungnya |
Tubuler, berbentuk silindris |
Berbentuk silindris dan bercabang |
Warna |
Merah muda, mulus |
Merah tua, terdapat garis melintang/lurik yang tebal |
Merah tua, terdapat garis melintang/lurik yang tipis |
Jumlah nukleus |
satu |
banyak |
satu |
Letak nukleus |
Di tengah |
Di pinggir |
Di tengah |
Lokasi otot |
Organ dalam, ex: lambung, ginjal, usus, paru-paru |
Rangka dan organ tertentu seperti lidah, mata dan kelopak
mata, tenggorokan, bibir, anus dll. |
Bilik jantung dan aorta |
Daya tahan otot |
Sangat lama |
Sebentar / cepat lelah |
Sangat lama |
Perintah |
Autonom |
Menurut kesadaran |
Autonom |
Gambar |
|
|
|
Kegunaan jenis-jenis otot dilihat dari organ apa dan tipe gerakan seperti apa yang dijalankan. Contoh, otot polos yang ada di diafragma berfungsi untuk menggerakkan rongga dada secara teratur saat terjadi pernapasan secara tidak kita sadari. Contoh lain, otot lurik yang terdapat pada tulang dada memungkinkan kita untuk secara sadar menahan napas atau menarik dan mengembuskan napas lebih kuat. Untuk lebih jelasnya mengenai bagaimana jaringan otot bekerja kalian bisa membacanya pada artikel Mekanisme Kontraksi Otot.
Jaringan Saraf
Saraf ( Neuron ) adalah suatu jaringan yang spesial dimiliki oleh kingdom animalia. Saraf merupakan jaringan yang bertanggung jawab pada penanggapan rangsang yang dilakukan oleh hewan multiseluler dan manusia.
Saraf merupakan jaringan yang sel-selnya berbentuk serat halus yang bercabang-cabang, cukup panjang, dan memiliki sitoplasma yang kecil, serta mengandung banyak ion-ion. bentuk dan kandungan yang demikian itu dimaksudkan untuk menunjang fungsi utamanya, yaitu menerima, menghantar, dan mengolah rangsangan. Berikut adalah gambar umum untuk sel saraf.
Dendrit adalah ujung saraf yang berperan dalam penerimaan rangsang lalu mengubahnya dalam bentuk pulsa listrik ( impuls ). Badan sel menjadi tempat berkumpulnya rangsang dari dendrit-dendrit lain. Inti sel berperan dalam mengatur metabolisme sel saraf, bukan untuk mengatur impuls. Akson adalah batang sel saraf yang bertugas meneruskan impuls dari badan sel ke ujung-ujung sel saraf lainnya, yang disebut sinapsis. Di bagian luar, akson diselimuti oleh sel schwann yang membentuk selubung mielin, struktur ini memberi nutrisi dan perlindungan bagi akson. Sinapsis adalah ujung sel saraf yang berbentuk kantung dan mengandung senyawa kimia yang disebut neurotransmitter yang berguna untuk mentransfer impuls dari sel saraf ke sel lainnya.
Rangsangan yang diterima oleh dendrit sel saraf akan diubah dalam bentuk impuls yang mengalir berdasarkan perubahan komposisi ion-ion di dalam sitoplasma sel saraf dan di luar membran sel saraf. Perubahan ini terjadi menurut mekanisme transpor pasif dan aktif, sehingga menimbulkan aliran impuls yang disebut potensial aksi. Impuls dapat dipercepat dengan melompati selubung mielin melalui akson bebas yang disebut nodus ranvier.
Sel saraf menurut bentuknya dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu sel saraf unipolar yang memiliki badan sel dengan 1 jalan keluar, bipolar yang memiliki badan sel dengan 2 cabang keluar, dan multipolar yang memiliki badan sel dengan banyak cabang keluar. Perhatikan gambar di bawah ini.
Sedangkan menurut arah impulsnya, sel saraf dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu neuron sensorik ( aferen ) yang menerima rangsang dari respetor dan meneruskan impulsnya ke saraf pusat, interneuron ( konektor ) yang memindahkan impuls dari neuron sensorik ke neuron motorik, dan neuron motorik ( eferen ) yang meneruskan impuls dari saraf pusat ke efektor ( kelenjar dan otot ).
Selain jenis-jenis di atas, jaringan saraf juga didukung oleh sel-sel lainnya seperti astrosit ( sel glia ) dan oligodendrosit yang keduanya berperan dalam mempercepat penghantaran impuls.
Sistem Saraf Pusat
Pusat Saraf merupakan tempat bertemunya sel-sel saraf dari seluruh anggota tubuh. Di bagian ini, impuls diolah dan dikondisikan agar diberikan respon yang tepat. Adanya pusat saraf inilah yang menjadikan suatu organisme memiliki kecerdasan, memori, dan kesadaran. Ada dua jenis Pusat Saraf pada manusia, yaitu Otak dan Sumsum Tulang Belakang ( STB ).
Otak sebagai Pusat Saraf yang utama berperan dalam membangun kesadaran, kecerdasan, dan memori yang berkaitan kerja sadar somatik ( anggota tubuh ) dan kerja autonom. Sedangkan STB lebih didominasi sebagai kelanjutan dari otak, tempat bertemunya saraf-saraf tepi, dan pengendali utama gerakan reflek ( spontan ).
Sistem Saraf Tepi
Saraf tepi adalah semua sel saraf yang muncul dari Pusat Saraf. Saraf tepi yang muncul dari otak disebut dengan Saraf Kranial, sedangkan yang muncul dari STB disebut dengan Saraf Spinal. Saraf tepi dibangun oleh sel-sel sensorik dan motorik, serta sel simpatik dan parasimpatik yang mengatur gerakan autonom.
Demikian dulu materi tentang Jaringan Hewan Bagian 2 Otot dan Saraf, semoga bermanfaat bagi kita semuanya. Pembelajaran lebih jauh tentang saraf akan kamu dapatkan pada materi berikutnya, yaitu Sistem Koordinasi Saraf.
Posting Komentar
If you can't commemt, try using Chrome instead.