SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA (bagian 1)

Kamis, Oktober 26, 2017 ・0 comments

PENGANTAR

Apa yang kamu ketahui tentang darah?
Jika kita mendengar kata 'darah', hal apa yang terlintas di pikiran kita pertama kali? Kalau penulis langsung terpikir pada sebuah benda cair berwarna merah yang keluar dari bagian tubuh yang terluka. Apa kamu juga berpikir yang sama? Mungkin ada yang berpikir langsung pada nama yang identik dengan darah, seperti legenda 'dracula' dan 'vampir', atau bahkan "nyamuk"? Nama-nama ini identik dengan darah, bukan?

Jadi, bisakah kita mengatakan kalau darah itu ada dalam tubuh manusia? Atau darah itu mengandung makanan, sebab "nyamuk" menghisap darah untuk makan? Nah, itulah yang secara fakta kita kenal dengan darah.

Dari manakah darah berasal?
Mungkin ada di antara kita yang bertanya, dari mana darah berasal atau dibentuk? Ternyata, darah dan komponen yang terkait dengannya seperti jantung dan pembuluh darah berasal dari lapisan embrionik mesodermal. Darah terbentuk sebelum organ-organ terbentuk, sehingga masih awal sekali dari perkembangan embrio. Pernahkan kamu merenungkan ayat ini?

Surat Al-Mukminun, potongan ayat 14

"Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, ..."

Dari ayat tersebut, telah dijelaskan bahwa darah muncul di awal (segumpal darah), dan baru setelah itu organ-organ muncul (segumpal daging). Fatabarokallahu ahsanul kholiqin.

Lalu, apakah yang dimaksud peredaran darah?
Kita, mungkin, tak asing lagi dengan istilah "peredaran darah". Namun, apa yang kita pahami dari istilah ini? Bagi penulis, untuk dapat memahami istilah ini, kita harus paham dulu apa itu peredaran, dan apa itu darah? Peredaran adalah suatu proses memindahkan atau mengedarkan suatu benda dari satu tempat ke tempat lainnya, sedangkan darah adalah cairan dalam tubuh yang mengandung berbagai komponen. Sehingga peredaran darah adalah ... ? Silahkan didefinisikan sendiri :)

Peredaran darah adalah salah satu sistem yang bekerja secara kontinu pada tubuh manusia (dan hewan berdarah), sistem ini dikenal dengan sistem sirkulasi atau sirkulatori. Pada intinya, peredaran darah berbicara tentang bagaimana darah di dalam tubuh manusia (dan hewan berdarah) diedarkan ke seluruh jaringan tubuh.

Gambar 1. Sistem Peredaran, sumber: Hedi Sasrawan


Apa pentingnya sebuah peredaran darah tersebut?
Tubuh kita terdiri dari banyak sekali sel-sel fungsional, yang kemudian membentuk jaringan dan organ. Semua sel tersebut butuh "makan", sehingga jaringan dan organ bisa bekerja dengan baik. Nah, "makanan" sel-sel tersebut tidaklah mungkin datang dengan sendirinya, harus didatangkan dari luar. Karena letak-letak jaringan dan organ tersebar dalam tubuh, maka sudah pasti sel-sel yang butuh "makan" tersebut letaknya sangat tersebar, dengan demikian tidaklah mungkin "makanan" yang dibutuhkan diletakkan pada suatu tempat lalu sel-sel sendiri yang mengambilnya. Maka dari itu sangat diperlukan sebuah peredaran. Bisakah kamu membayangkan jika kita kekurangan darah dalam jumlah besar? Sudahkah kita bersyukur?

Gambar 2. Infus darah, bukti pentingnya darah bagi tubuh manusia, sumber: nuhealsci.blogspot.com

KOMPONEN PEREDARAN DARAH

Peredaran darah melibatkan beberapa komponen dalam menjalankan fungsinya. Ada 3 komponen utama yang menunjang fungsi peredaran darah, yaitu:
  1. Jantung
  2. Pembuluh darah
  3. Darah

Jantung
Jantung adalah sebuah organ yang berbentuk seperti kantung, jantung manusia berukuran sekepalan tangan orang dewasa, terletak di tengah rongga dada (dibelakang tulang dada) dan sedikit condong ke sebelah kiri. Jantung merupakan salah satu organ paling vital dalam tubuh manusia, karena malfungsinya dapat berdampak pada kematian. Jantung dibungkus oleh otot bercabang (otot jantung), yang cabangnya tersusun sedemikian rupa sehingga membentuk struktur seperti jaring buah, struktur otot ini lah yang memungkinkan jantung berkontraksi dengan ritmik. Bagian dalam jantung berupa ruangan kecil berupa atrium dan ventrikel (serambi dan bilik) yang dipisahkan oleh katup dan sekat. Permukaan luar jantung dibungkus oleh selaput tipis elastis yang disebut "pericardium". Untuk lebih jelasnya, berikut gambar jantung manusia secara anatomi:

Gambar 3. Struktur anatomi jantung, sumber: biologylearningcenter.blogspot.com

Keterangan dan fungsi ruang jantung
  • Atrium Kanan / Serambi Kanan (Atrium Dexter), menerima darah sistemik (dari seluruh tubuh)
  • Ventrikel Kanan / Bilik Kanan (Ventrikel Dexter), memompa darah ke paru-paru
  • Atrium Kiri / Serambi Kiri (Atrium Sinister), menerima darah dari paru-paru
  • Ventrikel Kiri / Bilik Kiri (Ventrikel Sinister), memompa darah ke seluruh tubuh

Setiap ruang jantung tersebut memiliki ketebalan dinding yang berbeda, berkaitan dengan beratnya fungsi yang dijalankan. Bisakah kamu mengidentifikasinya?

Pembuluh Darah
Darah beredar dalam tubuh manusia pada sebuah saluran khusus yang disebut pembuluh darah. Pembuluh darah tersebut berpangkal di jantung, menyebar ke seluruh bagian tubuh, dan berujung pada jantung kembali. Pembuluh darah yang menjadi saluran keluarnya darah dari jantung disebut pembuluh arteri / nadi, sedangkan pembuluh darah yang menjadi saluran masuknya darah kembali ke jantung disebut pembuluh vena / balik. Kedua pembuluh darah ini memiliki struktur yang berbeda sesuai dengan fungsinya.

Tabel 1. Perbedaan pembuluh arteri dan vena


Secara anatomi, struktur pembuluh arteri dan vena dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 4. Perbedaan struktur arteri dan vena, sumber: Forum Arenabetting

Pernahkah kamu mengecek denyut nadi di leher ataupun di pergelangan tangan? Ataukah melihat garis-faris urat berwarna biru di bawah kulit? Apakah itu pembuluh darah? Pembuluh darah apa?

Darah
Darah adalah komponen peredaran yang diedarkan, darah inilah yang menjadi pembawa "makanan" yang dibutuhkan oleh sel-sel pada jaringan dan organ. Darah berbentuk cairan, namun kandungan terlarut di dalamnya cukup banyak. Berikut komponen darah:

Gambar 5. Komponen darah, sumber: melekbio.blogspot.com


Plasma Darah
Plasma darah adalah cairan berwarna kuning yang mengisi 55% volume darah, komponen ini yang menyebabkan darah berbentuk cair. Di dalam plasma darah terkandung berbagai zat terlarut seperti nutrisi, mineral, sisa metabolisme, dan protein darah, namun 90% plasma darah adalah air. Plasma darah berfungsi sebagai media bagi sel-sel darah, dan membawa zat-zat terlarutnya sepanjang aliran darah, selain itu juga menjaga tekanan osmotik dalam darah.

Sel Darah
Sel darah merupakan komponen terbanyak kedua di dalam darah. Sel darah terdiri dari dua jenis, yaitu sel darah merah (ertirosit) dan sel darah putih (leukosit). Sel-sel darah bekerja menurut fungisnya, yang mana fungsi tersebut disesuaikan dengan kelengakapan yang dimiliki oleh masing-masing jenis sel darah.

Gambar 6. Sel-sel darah, sumber: bimaariotejo.wordpress.com


Sel Darah Merah
Sel darah merah (eritrosit) merupakan sel darah terbanyak dalam aliran darah, sekitar 4 - 5 juta sel/ml darah, dibentuk di dalam sumsum merah pada tulang pipih dan tulang belakang. Eritrosit bersifat elastis, berwarna merah, dan berbentuk bikonkaf, yaitu bentuk menyerupai "kancing baju" yang mencekung di bagian tengah. Eritrosit tidak memiliki nukleus---sebenarnya punya, namun seiring pendewasaan nukleus melebur dan memberikan ruang yang lebih besar untuk pengikatan oksigen---dan mungkin karena ketiadaan nukleus inilah yang menyebabkan eritrosit berbentuk bikonkaf, namun hal ini masih diperselisihkan oleh para ahli.

Eritrosit mengandung Hemoglobin (Hb) yang memiliki fungsi sentral dalam pengangkutan oksigen dan karbondioksida. Keberadaan hemoglobin dijadikan sebab juga mengapa eritrosit memiliki bentuk bikonkaf, daya tarik hemoglobin menyebabkan membran merapat dan memipih di bagian tengah. Selain itu, hemoglobin menjadi faktor penyebab eritosit berwarna merah. Gugus heme pada hemoglobin akan berubah menjadi merah saat berikatan dengan oksigen. Hemoglobin mengikat oksigen dengan membentuk kompleks Oksihemoglobin. Selain itu, eritrosit mengandung senyawa Nithrosothiol yang digunakan untuk melebarkan pembuluh darah saat terjadi kekurangan orksigen.

Berikut struktur eritrosit dan kaitannya dengan hemoglobin.

Gambar 7. Struktur Eritrosit, sumber: usaha321.net


Eritrosit juga membawa protein penanda yang dikenal sebagai Aglutinogen yang memberi dampak pada golongan darah, sehingga orang dengan aglutinogen tertentu akan bergolongan darah tertentu. Misalnya orang bergolongan darah A, berarti memiliki aglutinogen A. Tidak hanya aglutinogen yang menentukan penggolongan darah, tetapi aglutinin yang beredar di plasma darah juga menjadi faktor golongan darah. Berikut tabel golongan darah agar kamu lebih memahami.

Tabel 2. Penggolongan darah dan uji golongan darah



Eritrosit memiliki umur kurang lebih 120 hari sejak pertama kali diproduksi oleh sumsum merah, dan kemudian akan dirombak di dalam hati menjadi komponen penyusunnya. Namun tidak semua eritrosit memiliki usia yang sama, sehingga setiap hari selalu ada sel darah merah yang dirombak dan diproduksi kembali di dalam tubuh kita.

Sel Darah Putih
Penulis ingat ketika masih kecil, ketika melihat bekas luka yang mengeluarkan nanah, selalu mengatakan bahwa luka tersebut mengeluarkan "darah putih", padahal saat itu penulis belum mempelajari apapun tentang sel darah putih. Mengapa bisa begitu ya? hehe..

Sel darah putih (leukosit) adalah sel-sel darah berukuran besar dan memiliki kemampuan untuk menaklukkan berbagai jenis infeksi. Leukosit dibentuk di dalam sumsum tulang, limfa, dan tonsil, lalu sebagian dibawa ke timus untuk dimatangkan. Leukosit di dalam aliran darah manusia berkisar antara 5000 - 10.000 sel/ml darah. Leukosit memiliki beberapa tipe, yang kesemuaannya berperan dalam pertahanan tubuh dari infeksi dan penyakit. Sebenarnya, ada materi khusus untuk membahas leukosit lebih dalam, yaitu sistem imun / pertahanan tubuh. Namun penulis akan memberikan sedikit informasi mengenai tipe-tipe leukosit berikut ini:

Gambar 8. Tipe-tipe Leukosit, sumber: biologigonz.blogspot.com


Neutrofil-Eosinofil-Basofil adalah leukosit bergranula yang disebut granulosit, sedangkan limfosit dan monosit tidak bergranula sehingga disebut agranulosit. Neutrofil adalah leukosit terbanyak, lalu limfosit, dan yang paling sedikit adalah basofil. Monosit adalah leukosit terbesar, yang sewaktu-waktu dapat berdiferensiasi menjadi sel pemangsa yang disebut Makrofag. Pembahasan lebih jelasnya akan disampaikan pada artikel selanjutnya, sistem imun / pertahanan tubuh, insyaallah.

Keping Darah
Keping darah (platelet) atau trombosit bukan merupakan sebuah sel yang sejati, sebab trombosit tidak memiliki nukleus dan memperbanyak diri dengan fragmentasi, hal yang kurang wajar untuk sel di dalam tubuh mamalia. Trombosit berukuran sangat kecil, jumlahnya juga tidak banyak, hanya sekitar 200-400 ribu unit/ml darah. Trombosit memiliki peranan penting dalam proses penggumpalan darah (koagulasi), yang mana proses ini membantu dalam menutup luka pada pembuluh darah, dan menahan keluarnya darah secara berlebih dari pembuluh darah. Berikut adalah skema proses pembekuan darah secara sederhana:

Gambar 9. Skema pembekuan darah oleh trombosit, sumber: e-learning4sciences.blogspot.co.id


Bisakah kamu memprediksi dampak yang akan muncul jika trombosit dalam darah berkurang drastis pada tubuh manusia? Bisakah kamu mengidentifikasi pada gejala apa trombosit manusia turun secara drastis?

PEREDARAN DARAH
Materi ini dibahas pada postingan berikutnya, insyaallah.

Demikianlah bahasan mengenai Sistem Peredaran Darah Manusia (bagian 1). Semoga bermanfaat bagi penulis dan bagi pembaca sekalian. Jangan lupa untuk membaca artikel lainnya dari biofunlearning, dan tetap semangat belajar. Terima Kasih.

Posting Komentar

If you can't commemt, try using Chrome instead.